PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Dai lulusan Kairo Mesir, Ustaz Miftah el-Banjary mengajak kaum muslimin untuk meneladani Rasulullah dan keluarga saat merayakan Idul Fitri. Rasulullah SAW dan keluarga merupakan orang-orang pilihan di muka bumi. Namun memilih untuk zuhud pada hari Idul Fitri. Sekiranya Rasulullah berdoa meminta kekayaan, Malaikat Jibril pun menawarkan gunung Uhud menjadi emas, namun beliau menolaknya.
Rasulullah dan keluarga lebih memilih zuhud di dunia, sebab beliau mengetahui bahwa kehidupan di dunia tidaklah abadi. Semoga kita tidak terlalu bersedih hanya karena tidak memiliki sesuatu yang baru di hari Idulfitri. Sebab hari raya yang sesungguhnya, bukanlah pakaian serba baru atau makanan enak, melainkan kembalinya pada fitrah atau kesucian diri hakiki.
Seperti apa kisah Rasulullah dalam merayakan Idul Fitri? Kisah keluarga Rasulullah pada Idul Fitri benar-benar mengharukan. Di saat orang-orang berbahagia merayakan lebaran, keluarga Rasulullah SAW jutsru makan seadanya. Baginda Rasulullah pun tak kuasa menahan air matanya. Beliau menangis melihat keluarga putri tercinta Sayyidah Fathimah radhiyallahu 'anha dan dua cucu kesangan beliau, Sayyidina Hasan dan Husein hanya makan gandum "basi" di hari Raya Idul Fitri.
Saat malam Takbiran, Sayyidina Ali bin Abi Thalib sedang sibuk membagi-bagikan gandum dan kurma. Beliau bersama istrinya, Sayyidah Fathimah az-Zahra, Sayyidina Ali menyiapkan tiga karung gandum dan dua karung kurma. Beliau memanggul gandum, sementara Sayyidah Fatimah menuntun Hasan dan Husein. Mereka sekeluarga mendatangi rumah-rumah kaum fakir miskin untuk disantuni. Esoknya ketika selesai salat 'Id, keluarga Rasulullah pulang ke rumah dengan wajah ceria dan penuh gembira.
Editor : Bian Sofoi