JAKARTA, iNewsPasuruan.id - Siapakah Hamas, kelompok pejuang Palestina yang sukses melancarkan Operasi Badai Al Aqsa, Sabtu (7/10/2023)? Perang Hamas Palestina vs Israel yang dideklarasikan Minggu (8/10/2023), telah mengakibatkan ratusan korban tewas dan ribuan lainnya luka-luka akibat serangan dari kedua belah pihak. Reuters mengatakan bahwa Hamas, atau Gerakan Perlawanan Islam, didirikan pada tahun 1987 selama Intifada, atau pemberontakan Palestina pertama. Kelompok ini didukung oleh Syiah Iran dan menganut ideologi Islam Ikhwanul Muslimin yang didirikan di Mesir pada tahun 1920-an.
Kelompok Hamas telah memerintah Jalur Gaza sejak tahun 2007, setelah perang saudara singkat dengan pasukan yang setia kepada gerakan Fatah yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, yang berbasis di Tepi Barat dan juga mengepalai Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Pengambilalihan Gaza oleh Hamas terjadi setelah kemenangan mereka dalam pemilihan parlemen Palestina pada tahun 2006 – yang terakhir diadakan. Hamas menuduh Abbas berkonspirasi menentang hal itu.
Dilansir Okezone, Abbas menggambarkan apa yang terjadi sebagai kudeta. Sejak itu, terjadi banyak konflik dengan Israel, sering kali melibatkan serangan roket Hamas dari Gaza ke Israel dan serangan udara serta pemboman Israel di Gaza. Hamas menolak mengakui negara Israel dan dengan keras menentang perjanjian perdamaian Oslo yang dinegosiasikan oleh Israel dan PLO pada pertengahan tahun 1990an. Kelompok ini memiliki sayap bersenjata yang disebut Brigade Izz el-Deen al-Qassam, yang telah mengirimkan pejuang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri ke Israel.
Hamas mencirikan aktivitas bersenjatanya sebagai perlawanan terhadap pendudukan Israel. Piagam pendirian Hamas pada tahun 1988 menyerukan penghancuran Israel, meskipun para pemimpin Hamas kadang-kadang menawarkan gencatan senjata jangka panjang, atau Hudna dalam bahasa Arab, dengan Israel sebagai imbalan atas pembentukan negara Palestina di seluruh wilayah Palestina yang diduduki Israel pada tahun 1988. perang tahun 1988 tahun 1967. sebagai tipu muslihat.
Organisasi ini ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Kanada, Mesir, dan Jepang. Hamas adalah bagian dari aliansi regional yang terdiri dari Iran, Suriah dan kelompok Islam Syiah Hizbullah di Lebanon, yang semuanya menentang politik Amerika dan Israel di Timur Tengah. Meski basis kekuatannya berada di Gaza, Hamas juga memiliki pendukung di seluruh wilayah Palestina, dan memiliki pemimpin yang tersebar di Timur Tengah di negara-negara termasuk Qatar.
Editor : Bian Sofoi