PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Kabar memilukan masih datang dari tanah Gaza, Palestina, yang telah menjadi saksi atas peristiwa-peristiwa tragis. Hingga Rabu (18/10/2023), sudah lebih dari 3.300 warga Palestina tewas akibat serangan berkelanjutan yang dilancarkan oleh Israel, sementara lebih dari 13.000 orang lainnya menderita luka-luka yang parah. Kita semua, sebagai umat Islam, merasakan beban berat yang dibawa oleh saudara-saudara kita di sana.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan panggilan yang mendalam. MUI mengajak seluruh umat Islam untuk bersatu dalam doa, dengan membaca doa qunut nazilah. Doa ini adalah bentuk kita untuk memohon kepada Allah, Sang Pemurah, agar melindungi dan memberi keselamatan bagi rakyat Palestina yang saat ini hidup dalam ketakutan yang tak berkesudahan.
Tak hanya dalam doa, MUI juga mengajak kita untuk bertindak nyata. Salat gaib, sebuah bentuk penghormatan kepada syuhada Palestina, agar digelar di masjid-masjid seluruh Indonesia, termasuk setelah salat Jumat. Para khatib salat jumat diimbau untuk menyampaikan dukungan kita terhadap perjuangan umat Islam Palestina dalam meraih kemerdekaan untuk bangsa dan negara mereka.
Berikut materi yang bisa digunakan untuk khutbah Jumat 20 Oktober 2023 tentang Palestina seperti iNews.id dari laman majelis ulama indonesia.
Materi Khutbah Palestina Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّـدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ، أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللّٰهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُم مَّنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلا (الأحزاب: ٢٣)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan.
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Dalam beberapa hari terakhir, saudara kita umat Islam di Palestina terus diserang Israel tanpa belas kasihan. Kaum Zionis Israel bahkan terang-terangan melanggar hukum internasional dengan menyerang anak-anak hingga rumah sakit. Sebagai umat Islam tentu kita mencintai dan membela Palestina. Palestina bukanlah negeri biasa.
Palestina memiliki sejarah panjang yang menjadikannya selalu bersemayam di hati setiap Mukmin. Palestina adalah negeri para nabi dan rasul. Banyak sekali para nabi dan rasul yang pernah tinggal dan berdakwah menyebarkan Islam di sana. Di antaranya adalah Nabi Ibrahim, Nabi Ya’qub, Nabi Yusuf, Nabi Luth, Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Nabi Zakariyya, Nabi Yahya, Nabi Isa dan nabi-nabi yang diutus oleh Allah untuk Bani Israil yang jumlahnya sangat banyak.
Palestina juga menjadi wilayah istimewa dalam ajaran Islam. Ayat al-Quran dan beberapa hadits menyatakan keberkahan negeri tersebut. Wilayah Palestina dan sekitarnya, pada masa Nabi SAW disebut dengan Negeri Syam. Bila menemukan kata "Syam" pada hadits, maka yang dimaksud adalah wilayah yang meliputi Suriah, Lebanon, Yordania, dan Palestina. (Lihat selengkapnya Yaqut al-Hamawi, Mu'jam al-Buldan, juz 3, hlm. 312)
Keberkahan wilayah Palestina dan sekitarnya tersebut abadi dalam al-Quran, firman Allah: سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami.
Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Al-Isrā' [17]:1) Imam at-Thabari dalam kitab tafsirnya Jami' al-Bayan 'an Ta'wil ayy al-Quran menerangkan maksud firman Allah "Kami berkahi sekelilingnya" ialah tempat yang penuh berkah untuk ditinggali.
Editor : Bian Sofoi