Setelah pengiriman bantuan sempat tertunda kembali akibat larangan zionis pada Jumat (17/11/2023), banyak warga sipil yang semakin menderita kelaparan lantaran kurangnya pasokan makanan. Program Pangan Dunia PBB (WFP) menyampaikan warga sipil di Palestina sedang mengalami ancaman kelaparan saat ini.
“Sudah dua hari berturut-turut truk tidak bisa mengangkut bantuan ke Gaza. Karena kekurangan bahan bakar dan ketiadaan sinyal telekomunikasi," tulis keterangan PBB tersebut.
Dikutip dari Al Jazeera, Samar Rabie, seorang warga Gaza, mengungkapkan bahwa mal maupun toko- toko sudah tidak menjual makanan apapun. Ia tidak menemukan apapun untuk dibeli. Rak-rak kosong, tanpa gula, kacang-kacangan, keju, atau produk susu lainnya.
“Saya hanya khawatir tentang bagaimana kami akan saling memberi makan setelah dua atau tiga hari, dan apa yang akan kami jalani di hari-hari sulit yang semakin mencekik kami,” ungkapnya.
Meskipun truk- truk bantuan sudah mulai berdatangan ke Gaza, warga disana tetap mengalami kesulitan mendapatkan makanan karena laju truk yang terhambat jalan- jalan rusak dan bahan bakar menipis akibat serangan zionis. Warga Palestina semakin sulit untuk mendapatkan kebutuhan pangan. Kasus dehidrasi dan kekerungan gizi meningkat cepat dari hari ke hari.
Awie menambahkan, terputusnya pasokan gas dan bahan bakar lainnya mengakibatkan proses memasak disana menggunakan bahan dan alat seadanya. “Selain itu, pemilihan menu sup kacang-kacangan ini karena tingginya kebutuhan pangan para pengungsi yang berdatangan dari wilayah Utara Gaza ke Selatan Gaza serta dapat dimasak dengan cepat dan higienis. Oleh karena itu, agar semakin banyak warga yang mendapatkan makanan, kami memilih jenis sup ini,” ungkapnya.
Dengan terbatasnya pasokan makanan, Awie mengungkapkan bantuan makanan ini masih jauh dari kebutuhan dasar warga Palestina. LMI berkomitmen akan terus mengupayakan tersalurkannya bantuan pasokan makanan serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memberikan dukungan kepada Palestina.
“Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan penyaluran bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina. Tanpa dukungan dan kepedulian donatur, penyaluran ini tidak mungkin terjadi,” tutupnya.
Sebagai informasi, LMI juga sedang melakukan kampanye GALIBU (Gerakan Aksi Lima Puluh Ribu) untuk membantu warga Palestina yang semakin parah kondisinya akibat serangan zionis. Donasi untuk warga Palestina dapat disalurkan melalui BSI 100 476 7809 An. Yayasan Lembaga Manajemen Infaq atau BCA 5200 2424 00 An. YAY LMI Ukhuwah Islamiyah.
Editor : Bian Sofoi