PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Lukman Hakim (30), tersangka pembacokan sopir truk di Desa Bendungan, Kecamatan Kraton, Pasuruan, akhirnya mengaku menyesali perbuatannya.
Kepada wartawan, ia mengungkapkan bahwa tindakannya didorong oleh sakit hati. Namun, Lukman menegaskan bahwa niatnya bukan untuk membunuh korban.
"Saya menyesal. Saya tidak berniat membunuh, hanya ingin memberi pelajaran agar tidak melukai hati orang lain seperti saya," ujar Lukman di hadapan wartawan saat rilis kasus di Mapolres Pasuruan Kota, Jumat (4/10/2024).
Lukman juga menjelaskan bahwa ia melakukan aksi tersebut bersama keponakannya yang masih di bawah umur, berinisial A (16). Meski ikut serta, keponakannya tidak mengetahui rencana jahat tersebut.
"Saya bilang ke keponakan minta diantar cari kerja, dia tidak tahu apa-apa," ungkap Lukman.
Saat ini pihaknya masih mengejar keponakan tersangka yang melarikan diri setelah kejadian. Polisi telah menggeledah rumahnya di Lumajang namun hanya menemukan sepeda motor yang digunakan saat pembacokan.
Diberitakan sebelumnya, korban Mohammad Samsul (47) warga Probolinggo menjadi korban pembacokan oleh kernetnya sendiri, Lukman Hakim, di Jalur Pantura Pasuruan, tepatnya di Desa Bendungan, Kecamatan Kraton, Kabupaten pada Senin (30/9/2024).
Setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit, korban meninggal dunia akibat luka parah di bagian perut pada Rabu (2/10/2024). Pelaku ditangkap beberapa jam setelah kejadian di rumahnya.
Motif pembacokan tersebut didorong oleh rasa sakit hati tersangka terhadap korban. Lukman merasa sering diperlakukan tidak menyenangkan oleh Samsul, dan puncak kekesalannya terjadi ketika ia dipecat di tengah jalan tanpa diberi uang untuk pulang. Rasa dendam yang membara membuatnya merencanakan pembalasan, hingga akhirnya menyerang korban.
Editor : Bian Sofoi