JAKARTA, iNewsPasuruan.id – Modus pencurian data pribadi digital yang mengarah pada pembobolan isi rekening calon korban kian variatif. Karena itu, masyarakat harus selalu waspada dan tidak asal mengunduh pesan berupa Android Package Kit (APK) dari nomor atau orang tak dikenal. Kasus tindak kejahatan siber untuk membobol data pribadi mengemuka dalam sepekan terakhir.
Tak main-main, pelaku mencatut dua nama perusahaan pelat merah, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN), untuk meyakinkan calon korbannya agar mau mengklik atau mengunduh pesan WhatsAppyang dikirim. Pelaku juga mencatut nama salah satu ekspedisi, yakni J&T Express, dengan mengaku kurir yang sedang mengirim paket untuk meyakinkan calon korbannya.
Akun Ins tagram @evan_neri.tftt mengungkapkan pelaku berpura-pura memberitahukan ada paket dan mengirim APK. File yang diunduh korban diduga exploit yang berjalan di latar belakang. Tanpa disadari korban, pelaku mengambil data pribadi, seperti user ID dan password perbankan. Hal ini diketahui se te lah korban mengunduh APK tersebut, saldo di rekening BRI-nya ludes. Modus serupa dilakukan dengan mengatasnamakan petugas PLN.
Dalam pesan yang dikirim, pelaku menyatakan tagihan listrik korban belum di bayar selama tiga bulan dan mengirim file PLN.apk. Dalam dunia siber, metode ini biasa disebut sniffing, yakni tindak kejahatan penyadapan menggunakan jaringan internet yang bertujuan mengambil data dan informasi seseorang secara ilegal.
Editor : Bian Sofoi
Artikel Terkait