get app
inews
Aa Read Next : Pengakuan Tersangka Suntik Mati: Cemburu Foto Kades Ada di HP Istri, Hanya Ingin Beri Efek Jera

Kenali Stroke Perdarahan, Sakit yang Dialami Suami Dee Lestari Sebelum Meninggal Dunia

Selasa, 06 September 2022 | 15:58 WIB
header img
Reza Gunawan, suami Dee Lestari meninggal dunia. (Foto: Instagram)

JAKARTA, iNewsPasuruan.id - Kabar duka datang dari industri hiburan. Suami dari penyanyi sekaligus novelis, Dee Lestari, Reza Gunawan, meninggal dunia pada hari ini, Selasa (6/9/2022). Sebelum Reza meninggal, Dee sempat mengungkapkan kondisi sang suami. Dia mengatakan, sang suami sempat menjalani perawatan selama lebih dari satu bulan di rumah sakit, hingga akhirnya memilih untuk melakukan pemulihan di rumah. Sebab, pria yang menikahinya pada 2008 lalu ini mengalami stroke perdarahan

Lantas, apa itu stroke perdarahan? Melansir Healthline, stroke perdarahan atau yang disebut stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah pada bagian otak pecah. Ini memberi tekanan pada otak dan menyebabkan hilangnya darah ke daerah sekitarnya. Stroke perdarahan terbagi menjadi dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral atau ICH dan perdarahan subarachnoid atau SAH. Pada perdarahan intraserebral, penyebab stroke adalah pecahnya pembuluh arteri di jaringan otak.

Sementara itu, perdarahan subarachnoid lebih jarang terjadi. Pendarahan ini terjadi pada daerah di antara otak dan jaringan tipis yang melapisinya. Pendarahan jenis ini sering disebabkan oleh aneurisma yang pecah.  Aneurisma merupakan pembuluh darah yang menggelembung. Dinding aneurisma yang lemah dan terkadang pecah, menyebabkan pendarahan ke lapisan cairan di sekitar otak.

Stroke hemoragik ini dapat terjadi pada semua kelompok usia. Namun, risiko terjadinya kondisi ini meningkat seiring pertambahan usia. Stroke hemoragik juga lebih sering terjadi pada pria dibandingkan perempuan. 

Di samping itu, ada faktor risiko lain yang dapat memicu stroke hemoragik. Di antaranya, kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman alkohol secara berlebihan, konsumsi obat antikoagulan atau pengencer darah, penggunaan obat-obatan terlarang atau NAPZA, pola makan yang tidak sehat, hingga waktu tidur yang berlebihan atau gangguan tidur seperti sleep apnea.

Gejala paling khas dari stroke hemoragik adalah sakit kepala parah yang tiba-tiba, kadang-kadang disebut sakit kepala thunderclap. Hal ini juga sangat mungkin terjadi pada perdarahan subarachnoid (SAH), tetapi juga dapat terjadi pada perdarahan intraserebral (ICH). Gejala umum lainnya adalah leher kaku, mual dan muntah.

Mengenali gejala awal stroke adalah cara terbaik untuk mendapatkan perawatan medis dengan cepat. Salah satu cara yang populer disebut sebagai FAST. Ini merupakan akronim dari;

F (facial drooping atau wajah terkulai), yaitu dengan melihat apakah orang tersebut bisa tersenyum dan melihat apakah mulut atau matanya terkulai.

A (arm weakness atau lengan yang lemah), yaitu dengan memeriksa apakah orang itu bisa mengangkat kedua tangannya.

S (speech problems atau gangguan berbicara), yaitu dengan mencari tahu apakah orang itu bisa berbicara dengan jelas dan memahami apa yang Anda katakan.

T (time to call 119 atau waktunya menelpon 119), yaitu dengan menelepon ambulans jika orang tersebut menunjukkan semua tanda-tanda di atas. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera hubungi fasilitas layanan kesehatan terdekat.
 

Editor : Bian Sofoi

Follow Berita iNews Pasuruan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut