get app
inews
Aa Read Next : Ini Fatwa MUI Terbaru, Umat Islam Diimbau Semaksimal Mungkin Hindari Produk Israel

Terowongan Milik Hamas Sepanjang 400 Km, Kekuatan Palestina Membendung Serangan Darat Israel

Selasa, 31 Oktober 2023 | 13:18 WIB
header img
Penampakan salah satu terowongan milik Hamas Palestina. Tangkapan layar Sindonews.com

TEHERAN, iNewsPasuruan.id - Seorang jenderal Iran membocorkan salah satu kekuatan pasukan Hamas. Kelompok perlawanan di Gaza, telah berhasil membangun lebih dari 400 kilometer terowongan bawah tanah di bagian utara wilayah tersebut. Informasi tersebut seperti memberi peringatan keras bagi rezim Israel, bahwa mereka akan menghadapi kekalahan memalukan jika melanjutkan operasi darat di Gaza.

Mayor Jenderal Mohammad Hossein Baqeri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, menyampaikan pengungkapan ini dalam pidatonya di sebuah konferensi pertahanan sipil di Teheran pada hari Senin. "Dalam bagian utara Gaza, pejuang Palestina melaporkan bahwa mereka telah berhasil membangun terowongan dengan total panjang lebih dari 400 kilometer. Beberapa di antaranya dapat dilewati oleh kendaraan dan sepeda motor," ujar panglima militer Iran ini seperti yang dilaporkan oleh EurAsia Review pada Selasa (31/10/2023).

Jenderal Baqeri menambahkan bahwa terowongan bawah tanah ini memiliki pintu masuk yang terletak di Jalur Gaza, sementara ujungnya berakhir di wilayah di belakang penghalang dan pasukan Israel. Dia juga menyoroti fakta bahwa rezim Israel telah mengalami kekalahan, baik di medan pertempuran maupun dalam pandangan publik dunia.

"Mereka (Israel) harus bertindak secara logis, menerima gencatan senjata lebih awal, dan mencoba menyelesaikan konflik melalui perundingan," papar Jenderal Baqeri.

Dia juga mencatat bahwa pasukan Israel telah menunda invasi darat ke Gaza karena menyadari bahwa tindakan semacam itu akan menandai kekalahan lain bagi rezim Zionis. Pejuang Palestina, menurutnya, sudah siap menghadapi serangan darat Israel.

Jenderal Iran ini memuji pasukan perlawanan Palestina atas keberhasilan Operasi Badai al-Aqsa, dan menilai bahwa Israel telah mencoba menghubungkannya dengan pasukan di luar wilayah Palestina sebagai upaya untuk menutupi kekalahan mereka.

Operasi pasukan perlawanan Palestina ini telah memamerkan kemampuan intelijen dan operasional mereka, sementara rezim Zionis terburu-buru merespons dengan serangan udara di Gaza yang, dalam konteks militer, tampaknya tidak memberikan hasil yang signifikan.

Dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, setidaknya 8.005 warga Palestina telah kehilangan nyawa di Gaza. Kekhawatiran semakin meningkat mengenai kemungkinan serangan terhadap Rumah Sakit Al-Quds di Gaza setelah rezim Israel memerintahkan evakuasi mendesak dan serangan terus berlanjut. Di Tepi Barat yang diduduki, lebih dari 112 warga Palestina telah tewas dalam tiga minggu terakhir akibat serangan Israel. Organisasi Save the Children mencatat bahwa jumlah anak-anak yang tewas di Gaza selama tiga minggu terakhir melebihi total korban tewas dalam konflik di seluruh dunia setiap tahunnya sejak 2019.

Editor : Bian Sofoi

Follow Berita iNews Pasuruan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut