get app
inews
Aa Read Next : Pengakuan Tersangka Suntik Mati: Cemburu Foto Kades Ada di HP Istri, Hanya Ingin Beri Efek Jera

Perdagangan Kosmetik Palsu Berhasil Diamankan Polda Jatim

Jum'at, 08 April 2022 | 15:59 WIB
header img
Tim polda jatim berhasil bongkar perdagangan kosmetik palsu

SURABAYA, iNews.id - Saat ini semakin marak perdagangan kosmetik palsu, kali ini giliran Tim Unit IV Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim yang berhasil bongkar perdagangan tak berizin ini. Saat ini telah diamankan salah seorang tersangka berinisial BS (33).

Tersangka BS, gunakan kemasan Produk merek merek yang sudah memiliki nama di pasaran, namun isi produk yang digunakannya adalah palsu. 

"Berdasarkan informasi, sebelumnya tersangka BS ini bekerja di KLT yang resmi. Setelah itu, dirinya berhenti dan membuka usaha sendiri untuk memalsukan produk KLT," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto di Mapolda Jatim, Jumat (8/4/2022).

Kasus ini terungkap pada 14 Maret 2022. Saat itu, RI selaku sopir didapati melakukan pengiriman paket produk kosmetik di tempat jasa pengiriman barang. RI menyatakan, produk kosmetik merek KLT tersebut milik toko on line shop “Kosmetik Murah” di Jalan Lebak Timur, Surabaya ini milik BS. Ketika dilakukan pemeriksaan legalitas usaha kosmetik tersebut, BS mengaku KLT diproduksi sendiri dan tidak memiliki ijin edar.

Produksi KLT dibuat di rumah kakak kandungnya yakni DS di Jalan Mulyosari Surabaya. Kosmetik merek KLT tersebut dipasarkan di wilayah Jatim. Untuk menyembunyikan produksi kosmetik KLT, tersangka BS juga diperdagangkan kosmetik, yaitu Implora, Xiu-Xiu, Dolphin dan MS Glow. 

"Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi kosmetik KLT antara lain alkohol, air, sabun batangan, aquades, krim dan pewarna makanan," kata Dirmanto.

Kasubdit Indagsi Polda Jatim, AKBP Oky Ahadian menambahkan, proses produksi kosmetik KLT dilakukan dengan cara mencampurkan semua bahan baku ke dalam baskom. Kemudian bahan baku tersebut diaduk hingga menyatu dan dicampurkan bahan pewarna. 

Setelah tercampur semua masukan isi kosmetik tersebut kedalam botol menggunakan sendok. "Omset dari penjualan kosmetik ilegal ini mencapai Rp500 juta tiap bulan," katanya. 

iNewsPasuruan
 

Editor : Bian Sofoi

Follow Berita iNews Pasuruan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut