get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengakuan Tersangka Suntik Mati: Cemburu Foto Kades Ada di HP Istri, Hanya Ingin Beri Efek Jera

Air Laut di Kepulauan Faroe Berubah Merah Darah, Ini Penyebabnya

Senin, 01 Agustus 2022 | 18:25 WIB
header img
Ratusan lumba-lumba hidung botol dibantai dengan tombak membuat teluk di Kepulauan Faroe berwarna merah darah. Foto/Daily Star

Tahun lalu, gambar-gambar mengerikan dari pembantaian lumba-lumba terbesar yang tercatat di Kepulauan Faroe menunjukkan ribuan bangkai yang melapisi pantai dan laut yang menjadi merah karena darah mereka. Pemburu di kepulauan terpencil itu dikatakan telah membunuh 1.428 hewan selama satu minggu di bulan Juni tahun lalu; korban terbesar yang pernah tercatat dari perburuan tahunan tradisional yang berusia seabad.

Gambar-gambar mengerikan yang menunjukkan hasil perburuan menunjukkan lusinan lumba-lumba sisi putih berbaris di perairan dangkal pantai Kepulauan, tergeletak di air yang berwarna merah akibat darah mereka dengan luka yang dalam terlihat di badan mereka. Festival mengerikan ini dikenal sebagai grindadrap atau "menggiling", yang berasal dari zaman Viking. Menurut data yang disimpan oleh Kepulauan Faroe, yang semi-independen dan bagian dari wilayah Denmark, hingga 1.000 mamalia laut terbunuh setiap tahun selama acara tersebut.

Angka itu tahun lalu hanya mencakup 35 lumba-lumba sisi putih. Sebagai bagian dari tradisi berdarah, perahu menggiring Lumba-lumba Sisi Putih Atlantik menuju sebuah teluk di pulau Skalafjorður. Sikap warga Faroe sendiri terbelah atas tradisi ini, tetapi banyak yang mendesak media asing dan LSM untuk menghormati budaya pulau tradisional mereka.iNewsPasuruan
 

Editor : Bian Sofoi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut