get app
inews
Aa Read Next : Pengakuan Tersangka Suntik Mati: Cemburu Foto Kades Ada di HP Istri, Hanya Ingin Beri Efek Jera

Terungkap, Begini Penyebab Dua Siswi SMP Tewas Gantung Diri Bersama-sama

Jum'at, 09 September 2022 | 15:50 WIB
header img
Kapolres Mamasa AKBP Harry Andreas. Foto:iNewsPolman.

MAMASAiNewsPasuruan.id - Masyarakat Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, digemparkan penemuan dua siswi SMP yang tewas tergantung di kebun. Kedua siswi SMP tersebut diduga gantung diri di kebun milik salah satu warga Dusun Buka, Desa Kalama, Kecamatan Tabang, Kabupaten Mamasa, Selasa (6/9/2022) September 2022 sekitar pukul 22.00 (WITA).

Polisi hingga Jumat (9/9/2022) masih kebingungan menyelidiki kasus ini. Sebab ada indikasi, kedua siswi tersebut nekat mengakhiri hidup secara bersama –sama. Untuk mengungkap penyebab dua siswi SMP gantung diri, Polisi telah memeriksa 3 orang teman sekolah korban.

Yang membuat polisi kesulitan, pada bagian tubuh kedua korban juga tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan.“Dugaan sementara  korban tewas akibat gantung diri berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis," kata Kapolres Mamasa AKBP Harry Andreas. Kamis (8/9/2022)

Harry Andreas dihubungi Redaksi inewsPolman.id -iNews.id Network-, menjelaskan, kedua korban masih memiliki ikatan hubungan keluarga. Keduanya sudah dua malam tidur bersama sebelum ditemukan gantung diri.


 2 siswi ditemukan gantung diri di kebun milik warga. foto:IST

Berdasarkan keterangan teman sekolah korban, yang telah diambil keterangannya oleh pihak Reskrim Polres Mamasa, korban ( A) mengaku takut kena marah orang tua lantaran handphone ( HP ) yang baru saja diperbaiki rusak kembali. Sementara korban yang satunya yakni ( D)  juga merasa bersalah karena HP rusak disebabkan kesalahan nya.

“Ini berdasarkan keterangan teman sekolah, di mana curhatan kedua korban dilontarkan pada Selasa pagi di sekolah," lanjutnya.

Kejadian rusaknya handphone (HP) milik korban bernisial (A) terjadi pada Senin malam. Saat itu kedua korban tidur bersama-sama dan tanpa sengaja Korban (D ) menindih handphone tersebut.

 “Sepertinya kedua korban takut kena marah oleh orang tua, terlebih handphone tersebut baru saja di perbaiki lantaran rusak," papar AKBP Harry Andreas.

Editor : Bian Sofoi

Follow Berita iNews Pasuruan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut