Khofifah juga berharap, adanya monitoring lanjutan terhadap program perubahan yang telah diusulkan oleh para peserta PKN. Harapannya, program perubahan itu benar-benar diterapkan dan berdampak positif bagi daerahnya masing-masing.
“Kami berharap betul ketika sudah kembali ke daerah masing-masing, monitoring program perubahan ini akan dipantau secara berkala sesuai arahan Ibu Sekretaris Utama (Sestama) LAN RI,” harapnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, saat ini BPSDM Jatim telah bertransformasi menjadi Corporate University (Corp-U) yang berbasis pada pencapaian SDG's. Hal ini diharapkan dapat mencetak ASN yang memiliki orientasi pada sejumlah isu utama tujuan pembangunan berkelanjutan. Antara lain perubahan iklim, pelestarian sumber daya laut dan pemanfaatan ekosistem darat.
"Saat bertemu Dubes Swedia Marina Berg di Grahadi kemarin, saya sampaikan komitmen Jawa Timur untuk mewujudkan pengembangan kompetensi ASN yang berorientasi pada tujuan SDG's yang saat ini sudah dilakukan di BPSDM Jawa Timur dengan mengimplementasikan semua kegiatan pelatihan dengan materi kurikulum SDGs," ujar Khofifah.
Dalam upaya mencapai 17 indikator SDG's, Jatim juga terus berupaya mewujudkan Net Zero Emission 2060 melalui RUED (Rencana Umum Energi Daerah).
“Di berbagai OPD sudah banyak yang menerapkan SDG’s. Di Dinas ESDM sedang menggencarkan PLTS berbasis atap. Juga ada Bapenda Jatim yang memberikan insentif pajak 90% bagi pemilik kendaraan bermotor basis listrik," urai Khofifah.
"Dari sinilah, Maka saya harapkan bahwa ruh SDG’s yang didapatkan selama pelatihan kepemimpinan bisa menjadi komitmen bersama,” imbuhnya.
Editor : Bian Sofoi