get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengakuan Tersangka Suntik Mati: Cemburu Foto Kades Ada di HP Istri, Hanya Ingin Beri Efek Jera

Lima Anak Pasuruan Alami Gagal Ginjal Akut, Tiga Meninggal Dunia

Senin, 24 Oktober 2022 | 22:35 WIB
header img
Tiga zat berbahaya ditemukan pada balita dengan kondisi gagal ginjal akut. (Foto: Alodokter)

PASURUAN, iNewsPasuruan.id - Kasus gagal ginjal akut (GGA) ternyata terjadi di Kabupaten Pasuruan. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat 5 kasus Atypical Progressive acute kidney injury (AP-AKI) alias gagal ginjal akut terjadi di Kabupaten Pasuruan. Perinciannya, 3 kasus GGA  meninggal dunia, 1 pasien tengah dalam perawatan dan 1 anak yang sudah dinyatakan sembuh.

Tiga anak yang meninggal dunia yakni inisiatif FK (11), laki-laki dari wilayah Kecamatan Gondangwetan; MALW (3), laki-laki dari Kecamatan Pandaan; dan inisial MAS (1) laki-laki dari Kecamatan Grati. Sedangkan yang masih dalam perawatan di RSU dr Soetomo Surabaya adalah inisial DD (1), laki-laki dari Kecamatan Grati; dan yang sudah dinyatakan sembuh adalah inisial N (8), perempuan dari Kecamatan Sukorejo.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr Ani Latifah mengatakan, sampai saat ini para ahli masih meneliti penyebab utama gagal ginjal akut pada anak. Dalam artian masih belum ada kejelasan, apakah efek campuran sirup yang diminumkan ke anak atau ada infeksi lain yang mengikut (ikutan) pada saat anak mengalami sakit.

"Karena memang sampai saat ini masih diteliti. Penyebab utamanya masih belum ada kejelasan, apakah efek campuran sirup atau infeksi lain ikutan atau mengikut pada saat anak dinyatakan sakit. Kita tunggu rilisnya dari Kemenkes," kata Ani dikutip dari wesite resmi Pemkab Pasuruan, Senin (24/10/2022).

Dia menjelaskan, kasus kematian 2 balita dan 1 anak berusia 11 tahun di Kabupaten Pasuruan akibat GGA terjadi di bulan agustus sampai oktober. Sebelum dirujuk ke RS Rujukan tertinggi, mereka telah mendapatkan perawatan di RSUD Soedarsono Kota Pasuruan, RS Sahabat dan RSUD Grati.

Hanya saja, lantaran keterbatasan alat medis, dalam hal ini ketiadaan alat hemodialisa (cuci darah) anak, maka seluruh pasien langsung dirujuk.

"Termasuk di RSUD Bangil yang memang hanya punya alat hemodialisa dewasa. Kami belum memiliki alat hemodialisa khusus anak. Yang bisa dilakukan hanyalah menstabilkan kondisi anak sebelum akhirnya dirujuk," terangnya.

Dengan adanya kasus GGA di Kabupaten Pasuruan, Ani menghimbau kepada para orang tua agar bisa menjaga kesehatan anak-anaknya yang masih balita atau remaja dengan pola hidup yang sehat, makanan yang bergizi dan tidak mengobati sendiri.

"Jangan diobati sendiri. Tapi segera ke layanan kesehatan kalau anak sakit. Intinya dijaga pola makannya yang sehat dan bergizi, intinya itu,"imbaunya.

Editor : Bian Sofoi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut