Senjata Api dari Printer 3D Viral di Eropa, Angka Kejahatan Meningkat, Inggris Resah

LONDON, iNewsPasuruan.id - Polisi Inggris sedang pusing kepala. Tren kejahatan baru yang melibatkan senjata api sulit untuk dideteksi. Sebab senjata api yang dibuat menggunakan mesin cetak/printer 3D lagi viral di Eropa. Pencetakan 3 Dimensi merupakan proses pembuatan obyek tiga dimensi dari sebuah model CAD (computer-aided design), biasanya dengan menambahkan material cetak lapis per lapis (layer by layer). Nah, ternyata banyak oknum yang memanfaatkan printer 3D untuk membuat senjata.
Bahkan, belum lama polisi Inggris menggrebek rumah yang diduga jadi “pabrik” untuk mencetak senjata api 3D di London pada 7 Oktober 2022 silam. Polisi khawatir karena kasus senjata api 3D semakin sering terjadi. Sementara para ahli juga mulai memperingatkan bahaya “senjata cetak” tersebut.
Desain awal senjata 3D, hanya bisa menembakkan 1 peluru saja. Foto: ist
Mulanya memang senjata api 3D tidak terlalu bisa diandalkan. Hanya bisa menembakkan 1 peluru atau sekali pakai. Tapi, sekarang Badan Kejahatan Nasional (NCA) Inggris menyebut bahwa ada desain senjata baru yang bisa menembak beberapa peluru sekaligus. “Desain baru sudah canggih. Bisa menembakkan beberapa peluru. Sangat berbahaya. Mereka mencetak 80-90 persen komponen di printer 3D,” ujar Matthew Perfect dari kepala Pusat Penargetan Senjata Api Nasional Inggris di NCA.
Editor : Bian Sofoi