5. Cameron Winklevoss dan Tyler Winklevoss Kewarganegaraan: Amerika Serikat
Persentase kenaikan kekayaan: Masing-masing 440 persen
Saudara kembar dan investor kripto ini memiliki kekayaan masing-masing sekitar 4,4 miliar dolar AS atau setara Rp62,9 triliun pada akhir 2021 atau lebih kaya 440 persen dari tahun sebelumnya. Itu karena Bitcoin menutup 2021 dengan kenaikan tahunan 56 persen, didorong oleh lonjakan investasi ritel dan pertumbuhan bullish di antara lembaga keuangan dan investor terkenal.
Sementara Ethereum, kripto terbesar kedua, mencatat kenaikan tahunan 400 persen. Duo bersaudara ini juga menjalankan bursa kripto Gemini, yang mereka dirikan pada 2014 dan valuasinya naik pada November 2021 ketika menarik investasi 400 juta dolar AS. Lulusan Harvard, mantan pendayung Olimpiade ini pertama kali berinvestasi di Bitcoin pada 2012. Keduanya menggelontorkan jutaan dolar dari 65 juta dolar AS saham di Facebook mereka ke dalam mata uang digital, yang harganya kurang dari 100 dolar AS pada saat itu. Hari ini Bitcoin diperdagangkan lebih dari 45.000 dolar AS.
6. Bom Kim Kewarganegaraan: Korea Selatan
Persentase kenaikan kekayaan: 416 persen
Pendiri raksasa e-commerce Korea Selatan Coupang berusia 43 tahun ini meningkatkan kekayaannya menjadi 5,2 miliar atau setara Rp74,3 triliun selama 2021 berkat IPO perusahaan di Bursa Efek New York pada Maret 2021. Sebagai pemegang saham 10 persen di Coupang, Kim telah menjadi salah satu miliarder terkaya di Korea Selatan, sangat kontras dengan konglomerat chaebol negara itu dan kekayaan dinasti mereka. Namun, saham Coupang telah merosot 40 persen sejak debut pasar publik karena pengecer online telah terlibat dalam sejumlah kontroversi. Setelah kebakaran mematikan di salah satu pusat penyimpanan barang pada Juni, Coupang menghadapi kritik dan reaksi luas atas kondisi kerjanya dan pemboikotan perusahaannya menurunkan penjualan dan reputasinya.
7. Pavel Durov Kewarganegaraan: Rusia
Persentase kenaikan kekayaan: 403 persen
Hanya sedikit yang mendapat manfaat lebih dari reaksi Big Tech daripada Durov, pendiri dan pemilik aplikasi perpesanan yang okus pada privasi Telegram. Mogul teknologi yang juga menciptakan situs media sosial populer Rusia Vkontakte ini diperkirakan memiliki kekayaan 17,2 miliar dolar AS atau setara Rp245,9 triliun, naik dari 3,4 miliar dolar AS pada awal 2021. Itu berkat bisnisnya yang berkembang pesat.
Telegram adalah aplikasi kelima yang paling banyak diunduh pada tahun lalu, dengan 329 juta unduhan baru. kendati demikian, Durov juga menghadapi rintangan. Telegram mendapat tekanan tahun lalu karena ancaman malware dan penipuan di platformnya. Dan pada Desember, Durov mendukung proyek kripto spin-off, dijuluki Toncoin, setelah Telegram menghentikan bisnis kripto yang dikembangkannya.
9. Wang Junlin Kewarganegaraan: China
Persentase kenaikan kekayaan: 400 persen
Wang Junlin, ketua Sichuan Langjiu, salah satu pemasok minuman keras terbesar di China ini memiliki kekayaan sekitar 4,8 miliar dolar AS atau setara Rp68,6 triliun, naik dari 1 miliar dolar AS pada awal tahun lalu. Merek minuman keras "Lang" yang terkenal dinamai dari tempat asalnya, kota Er Lang di Provinsi Sichuan di Tiongkok barat, dekat tempat pengusaha itu dibesarkan.
10. Philippe Lafont Kewarganegaraan: Amerika Serikat
Persentase kenaikan kekayaan: 364 persen
Perusahaan hedge fund dan modal ventura Laffont, Coatue Management telah bertaruh besar pada teknologi, meningkatkan asetnya hingga 50 miliar dolar AS atau setara Rp715 triliun. Forbes memperkirakan kekayaan Laffont sebesar 6,5 miliar dolar AS atau setara Rp92,9 triliun, naik dari 1,4 miliar dolar AS pada awal 2021. Beberapa investasi Coatue yang paling menonjol, yakni Bytedance induk Tik Tok, induk Snapchat Snap, dan layanan streaming musik Spotify.
Editor : Bian Sofoi