Oleh karena itu kata Pacul, soal survei itu, ia kembali mempertanyakan sejak kapan Megawati terlalu percaya kepada survei. Bukan berarti Mega tak percaya survei, tapi tidak terlalu percaya survei. Survei memang menjadi salah satu pegangan, tetapi jika berpegang pada itu tidak mungkin ada sosok Joko Widodo (Jokowi) yang tampil mengalahkan Fauzi Bowo pada Pilgub DKI 2012 lalu. "Survei boleh kamu baca dan kamu jadikan pegangan, tapi itu bukan jadi satu satunya. Siapa yang mengatakan Pak Jokowi akan menang melawan Pak Foke? tidak ada," tegasnya.
Bambang menjelaskan, Mega tetap mencalonkan dan faktanya itu ia punya insting sendiri. Dan Mega memiliki insiting yang sangat kuat, begitu juga nalurinya dan bijaksana, lahir di istana dan dikeluarkan dari istana, bahkan hidup terlunta-lunta. Sehingga ia lebih percaya pada insting Megawati. "Kami percaya pada insting Ibu (Megawati)," ucap Bambang.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah ini menegaskan, bukan PDIP tidak melihat soal kedekatan dan juga hasil survei, tapi kader PDIP percaya pada insting Ketum PDIP. "Kami tidak bilang apakah dilihat atau tidak, tapi insting ketua umum kami mengikutinya. Beliau memiliki jam terbang yang luar biasa. Saya siapa yang punya pengalaman sekuat beliau. Saya tidak bermaksud untuk membanding-bandingkan," tandasnya.iNewsPasuruan
Editor : Bian Sofoi